Senin, 24 Januari 2011

Minggu, 09 Januari 2011

Perencanaan Prudential


Menabunglah untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Pensiun_bahagia, masa lalu adalah masa yang bukan milik kita lagi. Masa sekarang adalah anugrah, maka manfaatkanlah sebaik mungkin. Sedangkan masa depan belum tentu milik kita dan penuh ketidakpastian. Itulah mengapa diperlukan perencanaan hidup, salah satunya adalah perencanaan finansial untuk masa pensiun, agar kita mudah melakukan tindakan agar masa pensiun sejahtera dan barokah, tanpa menjadi beban anak-anak kita kelak.

Kesejahteraan Pensiun sebenarnya adalah tanggung jawab kita sendiri, bukan tanggung jawab perusahaan atau pemerintah. Melalui Perencanaan Keuangan yang harus dilakukan sejak dini, kita mengembangkan budaya menabung, berapapun besarnya penghasilan seseorang. Menabung merupakan suatu hal yang pasti dapat kita lalukan. Perencanaan untuk kesejahteraan individu yang dilakukan dengan baik pada akhirnya dapat mendukung terciptanya kesejahteraan bangsa Indonesia.

Sudah seharusnya kita mempersiapkan tabungan untuk hari tua secara konsisten dimulai sejak sekarang, sebelum usia produktif berakhir, yaitu sampai umur sekitar 50-an tahun. Sebab di masa tua kita sudah tak mampu bekerja keras lagi. Penghasilan menurun atau bahkan hilang, sementara kebutuhan hidup semakin tua semakin besar. Tabungan dapat dijadikan dana cadangan atau dijadikan investasi misalnya dalam bentuk rumah kos, deposito, reksadana, emas dan lain sebagainya. Sehingga semua kebutuhan hidup dapat tetap tercukupi dihari tua nanti.

Sudah dapat dipastikan juga, bahwa kondisi kesehatan di masa tua cenderung menurun, oleh sebab itu lakukan investasi untuk kesehatan, misalnya mengikuti asuransi. Memiliki asuransi sama halnya mengalihkan biaya yang harus kita keluarkan menjadi tanggungan pihak asuransi. Semakin dini kita berinvestasi untuk kesehatan, semakin kecil premi asuransi yang harus kita bayarkan selagi masih muda. Perlu diingat biaya kesehatan atau  rumah sakit dari waktu kewaktu semakin meningkat. Jadi milikilah asuransi saat ini juga. Memiliki asuransi berarti juga memiliki Perlindungan Aset, yaitu diri Anda.

SURVEY  selama 20 tahun terakhir mengenai ‘nasib’ rata-rata orang  setelah hampir 40 tahun bekerja, setelah usia 65 tahun, rata-rata kehidupannya seperti ini :

Kelompok I, ga-punya-uang

54% hidup miskin/ tergantung pd orang lain (anak, panti jompo, dsb)

36% sakit kritis atau meninggal

5% masih bekerja

Kelompok II

4% hidup mandiri

1% hidup makmur

Menurut Thomas Stanley (Millionaire Next Door), perbedaan antara 2 kelompok ini berhubungan dengan gaya hidup & kegagalan mengatur rencana pensiunnya pada saat mereka masih produktif. 5% merencanakan keuangannya dengan baik, 95% gagal melakukannya atau bahkan tidak merencanakannya sama sekali.

Anda akan menjadi Kelompok I atau II tergantung pada Anda sendiri

* Pernahkah Anda Memikirkan tentang Rencana Pensiun Anda?

* Usia berapa anda berencana pensiun?

* Dihitung dari usia anda saat ini, maka berapa tahun lagi rencana pensiun anda tersebut?

* Gaya hidup seperti apa yang anda inginkan pada saat anda pensiun nanti?

* Biaya-biaya hidup apa saja yang anda butuhkan nanti?

* Berapakah biaya yang diperlukan untuk menunjang gaya hidup & memenuhi keutuhan-kebutuhan tersebut?

* Berapa lama anda & keluarga akan menikmati gaya hidup anda ini?

* Apa saja yang perlu/ telah anda persiapkan untuk masa pensiun anda nanti?

* Berapa nilai aset produktif yang perlu anda persiapkan untuk menikmati rencana pensiun anda tersebut?

* Berapa yang perlu anda tabung setiap bulannya hingga masa pensiun nanti untuk mencapai nilai aset produktif yang anda butuhkan?

* Strategi  Portfolio apa saja yang perlu dipersiapkan agar anda tidak terjebak pada investasi merugikan jangka panjang?

* Bagaimana anda meminimkan efek dari resiko krisis ekonomi yang mungkin akan terjadi pada masa-masa mendatang terhadap portfolio anda?

* Bagaimana dengan keluarga anda? Berapakah yang hendak anda wariskan?

Mulailah untuk membuat perencanaan hidup Anda atau orang lain yang akan membuat rencana untuk hidup Anda

Banyak sekali jalan untuk memulainya. Dan langkah awal bisa dimulai dengan menghubungi kami, karena kami akan membantu membuatkan perencanaan masa pensiun yang lengkap dan bisa Anda jalankan dengan mudah…..Anda bisa mendapatkannya dengan… GRATIS.


Saya akan senang sekali memberikan informasi GRATIS, tanpa mengharuskan anda membuka rekening ini.
Jadi tunggu apa lagi?? hubungi saya sekarang juga untuk memperoleh informasi GRATIS ini.



M. Fauzi
Advisor Financial Planner Prudential

Senin, 03 Januari 2011

Perlindungan Sakit Kritis

Alasan kenapa orang beli asuransi adalah untuk perlindungan sakit kritis. Apa sih perlindungan sakit kritis? Saya kasih bapak/ibu contoh.
Bapak/ibu pernah dengar orang sakit kemudian meninggal? YA
Bapak/ibu pernah dengar juga orang tidur kemudian meninggal? YA
Mana yang sering bapak/ibu dengar? Orang tidur kemudian meninggal atau sakit dulu baru kemudian meninggal? SAKIT DULU BARU MENINGGAL.

Dengan kata lain, kebanyakan kita sakit dulu baru meninggal. Pada saat kita sakit, apalagi sakit kritis, penghasilan kita pasti terganggu bahkan bisa hilang. Menurut bapak/ibu, keluarga masih butuh ngga biaya hidup? YA
Statistik menunjukkan, kalau kita sakit kritis kita butuh waktu 5 tahun, untuk sembuh total lalu bisa bekerja lagi dan punya income atau 5 tahun lagi kita sudah tidak ada/meninggal. Kira-kira berapa uang yang dibutuhkan untuk keluarga selama 5 tahun kita sakit dan tidak punya penghasilan? TIDAK TAHU

Biaya hidup bapak/ibu sebulan berapa? 5 JUTA. Kalau setahun berarti 60 juta. Dan kalau 5 tahun berarti 300 juta.  Orang tua bapak/ibu dokter bukan? BUKAN. 
Berarti bapak butuh donk untuk bayar rumah sakit. 
Jika kita sakit dan berobat di singapore, masuk kelas A. Dapat satu ruangan, ada satu tempat tidur, ada tv, ada ac, toilet pribadi, teman bisa jenguk kapan saja dan harus bayar  $300.000 (2.5milayar) untuk perawatan selama 5 tahun.

Tapi kalau bapak/ibu keberatan, bapak/ibu bisa masuk kelas B, sekamar dengan 3 orang, ada tv tapi kalau mau setel tv harus pake headphone (jangan keras2), biar tidak menggangu teman sebelah dan kalau minum pun terbatas karena kamar mandi cuma satu, kalau mau pipis antri dan kalau teman mau besuk ada jadwalnya jam 8-10 pagi atau 5-7 sore. Dan bapk/ibu harus bayar $150.000.

Kalau bapak/ibu keberatan, bapak/ibu bisa masuk kelas C, dimana kita satu kamar dengan banyak orang, tidak ada tv tapi ada musik gratis dimalam hari, yaitu suara orang tidur mendengkur. Dan harus bayar $100.000.

Dalam hal ini, bapak/ibu mau pilih yang mana? Kelas A, Kelas B, atau kelas C?
  1. Oh pasti, orang sehebat bapak/ibu pasti pilih yang terbaik
  2. Memang pak/bu, kebanyakan orang pilih kelas B
  3. Wah bapak/ibu memang pintar sekali bagaimana cara menghemat uang.

Contoh, prospek pilih kelas B.
Dalam hal ini bapak/ibu butuh 300 juta untuk pengganti penghasilan dan $150.000 untuk biaya perawatan RS. Jadi total yang dibutuhkan adalah Rp300 juta + $150.000
Bapak/ibu sudah siapkan uangnya? BELUM
Nah itu sebabnya pak/bu, banyak orang peduli pada perlindungan sakit kritis. Apakah bapak/ibu juga peduli?
Kalau bapak/ibu peduli dengan hal ini, bapak punya 3 pilihan;
  1. Tidak melakukan apapun
  2. Melakukan sesuatu
  3. Melakukan segala-galanya

Apa yang akan bapak/ibu lakukan, tidak melakukan apapun, melakukan sesuatu atau melakukan segala-galanya pak/bu?