Selasa, 19 April 2011

BELUM ADA BUDGET UNTUK ASURANSI

Saat prospek, ada beberapa prospek yang beralasan "BELUM ADA BUDGET UNTUK ASURANSI"

Tidak apa-apa kalau belum ada budget untuk asuransi, tetapi pastikan pak prospek sudah ada budget untuk biaya pengobatan ke dokter kalau tiba-tiba terjadi sakit kritis. Karena pak prospek menjadi perusahaan asuransi untuk diri sendiri. Setiap orang terlahirkan sudah memiliki proteksi untuk dirinya, entah diproteksi oleh perusahaan asuransi atau oleh diri sendiri. Karena kalau sudah sakit, tidak mungkin menolak untuk membayar biayanya. Asuransi membuat segalanya lebih mudah, kita menyisihkan yang kecil untuk mengantisipasi resiko yang besar. Kalau orang bijak sih, memilih menyisihkan budget untuk asuransi daripada harus menyiapkan budget besar untuk menghadapi resiko kehidupan.
Sebenarnya harus kita paksakan diri kita, dan saya yakin kalau anda merasa rekening ini penting untuk keluarga, anda pasti mau menyisihkan sedikit, kalau menyisihkan Rp 20 ribu per hari bisa tidak?
Supaya gampang dicerna, misalnya saya perumpamakan barang dagangan.
Seandainya besok pak prospek ke kantor dan mendapat informasi bahwa ada pemotongan gaji sebesar 10% karena perusahaan sedang masa sulit, apakah anda tetap bisa hidup? Nah, anggap saja perusahaan sedang potong gaji 10%.





TAKUT TIDAK BISA BAYAR SAMPAI SELESAI

Contoh :
Saat prospek, calon prospek ada yang beralasan "TAKUT TIDAK BISA BAYAR SAMPAI SELESAI"

Pak prospek,  Anda takut bahwa Anda tidak bisa menyelesaikan Program ini. Tapi bukankah dalam hidup kita memulai banyak hal lain yang kita juga tidak bisa melihat hasil akhirnya? Misalnya : memiliki anak, kitapun belum yakin kita bisa memberi kehidupan yang baik buat anak-anak kita sampai dia dewasa. Apalagi program ini adalah salah satu wujud tanggung jawab kita memberi jaminan kehidupan yang baik buat anak-anak kita.

Ibarat kita hendak menyetir mobil kita di malam hari menuju ke Bandung. Kita nyalakan lampu mobil kita, ternyata hanya bisa menyoroti jalan kita 2-3 meter di depan. Kita tidak mungkin menghendaki sepanjang jalan ke Bandung dapat disoroti lampu mobil kita, baru kita mau jalan. Kita tetap jalan dengan lampu yang hanya menyoroti 2-3 meter di depan lagi, dst. Baru akhirnya kita akan sampai di Bandung. Nah, asal anda cukup yakin bisa menabung dalam jangka waktu satu tahun ke depan, mulailah dulu pak. Nanti kalau memang setahun kemudian ada kebutuhan mendesak, angka ini bisa dikecilkan, atau bahkan mungkin ditambah, karena orang cenderung kehidupannya bertambah baik. Kalau sekarang mampu menabung Rp. 1 juta, saya yakin tahun2 berikutnya pasti bisa lebih.